Ngeblogo - Harga Content Placement Blog Ngeblogo. Sobat Ngeblogo yang masih senantiasa suka mampir di blog gratisan ini, apalagi yang suka begadang menyempatkan baca-baca artikel yang ada pada blog yang kadang tak jelas mengulas dan tak tuntas mengupas dan mengulas masalah apa. Dan yang menariknya lagi bagi Ngeblogo sendiri, kok Anda tetap juga masih membacanya.
Namun demikian ...
Namun, ini ya?
Mmmm....meskipun demikian. Nah, ini saja. Entah apa perbedaanya. Lebih enak saja. Menurut Ngeblogo sih.
Meskipun demikian, Ngeblogo yakin apa yang Ngeblogo tulis, apa yang Ngeblogo posting, tetap bisa ikut andil memberi sumbangsih dan ikut memberikan warna serta pencerahan kepada para pembaca pada umumnya dan tentu blogger lainnya pada khususnya, terlebih para blogger pemula, tentunya ya dalam kaitannya ilmu perbloggingan. Ciyeee...ngaku-ngaku!
Ngeblogolover ....oh hoooo sok sweeet buanget!
Bicara masalah "Content Placement" tentu bukan hal yang asing bagi para blogger yang pernah ditawari dan blog atau websitenya memang menyediakan jasa iklan pemasangan content placement. Tapi bisa jadi ada yang belum "ngeh", belum paham apa itu "content placement"
Bahasa simpelnya, "Content" itu konten. Kalau blog atau website kontennya ya artikel atau tulisan. Sedang "placement" artinya penempatan.
Diterjemahkan menjadi "penempatan konten". Lebih detail lagi Content Placement maksudnya menempatkan artikel atau tulisan pada blog atau website lain dengan menyelipkan link atau tautan yang menuju ke arah blog atau website yang memasang content placement.
Lebih gampang lagi nih...
Anda punya blog atau website dan punya artikel. Artikel yang Anda tulis, Anda titipkan untuk Ngeblogo posting pada blog ini atau pada blog lainnya. Nah, pada artikel yang anda tulis tersebut sudah diselipkan link atau tautan yang jika diklik akan menuju ke blog atau website anda sendiri. Back link gitu lah bahasanya.
Lha kok malah ngomongin backlink? Bagi Ngeblogo, jika content placementnya ditanam link ke luar di dalamnya, ya sangat berkaitan dengan backlink. Maka content placement biasanya tak lepas dari backlink. Kecuali dalam kasus tertentu. Nanti anda tahu jika terus membaca sampai selesai.
Lha kok malah ngomongin backlink? Bagi Ngeblogo, jika content placementnya ditanam link ke luar di dalamnya, ya sangat berkaitan dengan backlink. Maka content placement biasanya tak lepas dari backlink. Kecuali dalam kasus tertentu. Nanti anda tahu jika terus membaca sampai selesai.
Nah, Content Placement ini bagi para blogger yang sudah memiliki blog atau website bertrafik tinggi, biasanya dijual belikan. Jadi semacam jual back link. Anda tanam backlink pada blog atau website oang lain dengan berbayar gitu. Biasanya dilihat jejak rekam blog atau webistenya. Dan yang mudah cara ngeceknya ya dengan melihat testimoni dari pihak pemasang content placement atau backlink. Testimoni pelanggan yang pasang iklan dan hasilnya memuaskan tentu menguatkan kapasitas dan kredibilatas blog atau website penyedia lapak content placementnya.
Tinggal nanti dealnya, artikel anda buat sendiri atau disediakan oleh pihak penyedia iklan content placement. Jika dibuatkan tentu harganya berbeda daripada anda buat artikel sendiri kemudian tinggal dititipkan saja. Kan jika dibuatkan jadinya dua harga. Harga buat artikel dan harga pasang iklannya. Kecuali jika dibuatkan itu memang sudah paket hemat yang tidak boleh ditawar alias artikel harus dari penyedia iklan content placement. Kenapa? Karena berkaitan dengan kualitas blog atau website yang mereka miliki. Maka tidak sedikit ditemukan, blogger yang menolak content placement karena artikel yang disiapkan oleh pemasang tidak relevan dengan blog atau website yang punya lapak. Kenapa? Untuk menjaga harkat, martabat, dan derajat si blogger dan blog atau websitenyalah. Hehehe...
Lha kalau yang punya lapak isi blognya membahas sepeda motor semua terus pemasang iklan content placement artikelnya tentang "Tutorial atau cara memasak tahu bulat digoreng dadakan dijual lima ratusan", gara-gara tidak cucok alias tidak relevan dengan isi blognya yang jadi lapak kemudian jarang dibaca sehingga membuat artikel titipannya tidak laku kan yang kena imbasnya adalah pemilik lapaknya. Bisa-bisa diragukan kredibilitas dan kualitas blog atau websitenya. Kecuali memang yang masang iklan maksa dan tidak apa-apa dapat back link seadanya. Ya itu terserah yang bersangkutan.
Atau tidak seperti penjelasan di atas. Bisa juga tidak ada link yang ditanam karena blog atau websitenya sudah sangat amat ramai tarafiknya. Dan pihak pengiklan memang tidak punya website. Sehingga sifatnya cuma tanam artikel untuk review produk misalnya. Iklan, tapi modelnya berupa artikel.
Harga Backlink atau Content Placement Blog Ngeblogo
Pernah Ngeblogo baca di websitenya pak Anton pemilik Lovely Bogor. Pada website satunya, maniakmenulis.com, beliau bercerita. Suatu ketika beliau ditawari penempatan iklan content placement dari beberapa orang. Untuk satu penempatan iklan content placement dihargai 200 ribu oleh dua orang pertama dan kedua. Kemudian datang lagi orang ketiga yang nawari kerjasama penempatan content placement. Dan semuanya rupanya dari pemasang (sumber) yang sama. Tapi anehnya, beda dalam harga. Rupanya ketiganya adalah agen. Dan herannya lagi, harga yang ditawarkan oleh yang pertama hingga terakhir terlihat "sangat jomplang" dalam hal nominalnya. Dari yang 200an ribu hingga yang deal akhirnya satu juta rupiah untuk satu content placement yang ditawarkan. Setelah kedua belah pihak setuju, akhirnya benar-benar ditransfer itu pembayaran satu juta rupiah untuk penempatan satu konten. Makanya beliau "nyatakan", harga content placement website Lovely Bogor adalah 1 juta rupiah. Dan beliau menasehati, "Jangan jual murah content placement pada websitemu!". Karena rupanya banyak betebaran juga "makelar-makelar" iklan content placement. Cerita lengkapnya pak Anton Ardyanto dapat content placement bisa anda baca pada websitenya maniakmenulis.com: Pengalaman Menerima Content Placement - Jangan Jual Murah Blogmu
Sebenarnya Ngeblogo tidak kenal pak Anton Ardyanto. Cuma tahu saja dari blog atau websitenya. Juga tahu dari sama-sama jadi anggota Indonesian Adsense Publisher Discussion. Terlihat memang beliau benar-benar maniak menulis. Bisa dilihat sendiri dari website-website yang dimiliknya. Dan Ngeblogo cuma jadi anggota yang sukanya silent reader saja. Maklum, mau ikut-ikutan komentar banyak tidak pahamnya dengan dunia blogging. Jadi banyak minder alias tidak PD.
Lah, kok malah jadi bahas pak Anton Lovelybogor? Kalau gini kan mending buat artikel sendiri. Mereview websitenya. Bisa jadi bahan tulisan. Lumayan kan daripada nyari bahan-bahan nulis tidak nemu-nemu. Hehehe...
Kalau nulis tentang blog atau website orang lain apa untungnya?
Jangan salah! Ngeblogo nulis tentang websitenya mas Timon Adiyoso, tiap hari ada saja yang baca. Lha beberapa hari yang lalu nulis tentang blognya wong Sleman (medolsapedia) tiap hari ada saja yang baca. Malah tiha harus sudah ratusan yang baca. Heran juga. Apa yang membuat pembacanya penasaran. Tepuk jidat!
Kembali ke atas tadi. Nulis Harga Content Placement Blog Ngeblogo kok nyinggung-nyinggung ceritanya pak Anton? Apa hubungannya?
Jadi gini sobat Ngeblogo atau Ngeblogolover.... (Ciye..ciye..)
Dulu... Duluuu...banget (ya tahun 2018 kayaknya). Atau mungkin 2019an awal. Lupa sih.
Ngeblogo membaca tulisan yang dibuat pak Anton tentang pengalaman menerima Content Placement di atas. Sebagai blogger yang nubi, yang unyu kunyu, sambil baca ceritanya Ngeblogo membatin:
"Wah enak nih kalau dapat Content Placement. Misal sebulan ada saja 5 orang nawarin kerjasama penempatan Content Placement masing-masing seharga 200 ribu. Bisa dapat sejuta tiap bulan nih. Apalagi jika 300 ribu. Bisa melebihi batas pencairan earning Google Adsense tuh".
Kapan nih kira-kira bisa dapat tawaran penempatan iklan Content Placement? Dan berlalu menguap begitu saja.
Hari berganti hari. Minggu berganti minggu. Bulan berganti bulan. Tiba-tiba...
Ketika buka email di gmail ada sms masuk:
Halo kakak, perkenalkan saya ...dari...ingin menawarkan kerjasama penempatan konten placement pada blog (sensor). Karena memang bukan blog ini. Tapi blog satunya. Dan ...bla...bla... Minta ketentuan dan untuk harganya berapa?
Waktu itu masih bingung mau menjawab. Berapa pantasnya ya?
Mikir...mikir...dan terus mikir...eh malah yang teringat pengalaman pak Anton dan pesan beliau:
" Jangan jual murah blogmu!"
Akhirnya Ngeblogo putuskan, harganya 200 ribu dan nanti Ngeblogo kasih bonus untuk dipasang juga pada blog Ngeblogo ini. Wah, berarti yang di blog Ngeblogo ini gratis dong?
Dan jawabannya: Oke, kami pertimbangkan dulu. Dan sampai sekarang tidak ada kabarnya.
Padahal jujur, waktu itu sebenarnya Ngeblogo juga kurang PD. Soalnya si penawar kerjasama katanya dari penyedia jasa Hosting. Kalau content placementnya ditaruh di blog yang Ngeblogo miliki, dikhawatirkan tidak banyak yang baca. Karena secara niche blog tidak sama atau tidak relevan gitu lah. Makanya Ngeblogo coba rayu dengan ditawari bonus pasang di blog Ngeblogo yang ini. Secara niche kan pas untuk kaitannya dengan hosting internet. Tapi... Ya sudahlah. Dah lari dan tak kembali lagi.
Menyesal? Tidak juga. Justru menyesal malah kalau diterima. Kalau diterima kemudian artikelnya nongkrong di popular post sedang sifat pasang iklannya abadi alias selama blog masih aktif kan harganya murah meriah banget.
Maka benar kata pak Anton, "Jangan jual murah blogmu!". Anda boleh setuju dan boleh tidak setuju. Bebas merdeka!
Terus kesimpulannya, berapa haraga content placement pada blog Ngeblogo ini? Atau berapa harga tanam baclink pada blog ini?
Jawabannya waktu itu, gratis!
Sekarang?
Sulit menjawab!
Malah ini dan kemarin, backlinknya, jika ada pengunjung blog yang sumbernya dari blog ini, gratis kan? Wong nulisnya saja tiba-tiba nulis dan nanamin link ke bkog luar. Lha lagi mau saja Ngeblogonya. Lagi ada mood nulis.
Setidaknya mood nulis Ngeblogo tidak bisa ditukar dengan uang! Saat ini.
Entah tidak tahu kalau besok anda nawarin dengan harga yang menggiurkan. Bisa Ngeblogo pertimbangakan. Hahaha...
Happy blogging always saja deh!
Tinggal nanti dealnya, artikel anda buat sendiri atau disediakan oleh pihak penyedia iklan content placement. Jika dibuatkan tentu harganya berbeda daripada anda buat artikel sendiri kemudian tinggal dititipkan saja. Kan jika dibuatkan jadinya dua harga. Harga buat artikel dan harga pasang iklannya. Kecuali jika dibuatkan itu memang sudah paket hemat yang tidak boleh ditawar alias artikel harus dari penyedia iklan content placement. Kenapa? Karena berkaitan dengan kualitas blog atau website yang mereka miliki. Maka tidak sedikit ditemukan, blogger yang menolak content placement karena artikel yang disiapkan oleh pemasang tidak relevan dengan blog atau website yang punya lapak. Kenapa? Untuk menjaga harkat, martabat, dan derajat si blogger dan blog atau websitenyalah. Hehehe...
Lha kalau yang punya lapak isi blognya membahas sepeda motor semua terus pemasang iklan content placement artikelnya tentang "Tutorial atau cara memasak tahu bulat digoreng dadakan dijual lima ratusan", gara-gara tidak cucok alias tidak relevan dengan isi blognya yang jadi lapak kemudian jarang dibaca sehingga membuat artikel titipannya tidak laku kan yang kena imbasnya adalah pemilik lapaknya. Bisa-bisa diragukan kredibilitas dan kualitas blog atau websitenya. Kecuali memang yang masang iklan maksa dan tidak apa-apa dapat back link seadanya. Ya itu terserah yang bersangkutan.
Atau tidak seperti penjelasan di atas. Bisa juga tidak ada link yang ditanam karena blog atau websitenya sudah sangat amat ramai tarafiknya. Dan pihak pengiklan memang tidak punya website. Sehingga sifatnya cuma tanam artikel untuk review produk misalnya. Iklan, tapi modelnya berupa artikel.
Harga Backlink atau Content Placement Blog Ngeblogo
Pernah Ngeblogo baca di websitenya pak Anton pemilik Lovely Bogor. Pada website satunya, maniakmenulis.com, beliau bercerita. Suatu ketika beliau ditawari penempatan iklan content placement dari beberapa orang. Untuk satu penempatan iklan content placement dihargai 200 ribu oleh dua orang pertama dan kedua. Kemudian datang lagi orang ketiga yang nawari kerjasama penempatan content placement. Dan semuanya rupanya dari pemasang (sumber) yang sama. Tapi anehnya, beda dalam harga. Rupanya ketiganya adalah agen. Dan herannya lagi, harga yang ditawarkan oleh yang pertama hingga terakhir terlihat "sangat jomplang" dalam hal nominalnya. Dari yang 200an ribu hingga yang deal akhirnya satu juta rupiah untuk satu content placement yang ditawarkan. Setelah kedua belah pihak setuju, akhirnya benar-benar ditransfer itu pembayaran satu juta rupiah untuk penempatan satu konten. Makanya beliau "nyatakan", harga content placement website Lovely Bogor adalah 1 juta rupiah. Dan beliau menasehati, "Jangan jual murah content placement pada websitemu!". Karena rupanya banyak betebaran juga "makelar-makelar" iklan content placement. Cerita lengkapnya pak Anton Ardyanto dapat content placement bisa anda baca pada websitenya maniakmenulis.com: Pengalaman Menerima Content Placement - Jangan Jual Murah Blogmu
Sebenarnya Ngeblogo tidak kenal pak Anton Ardyanto. Cuma tahu saja dari blog atau websitenya. Juga tahu dari sama-sama jadi anggota Indonesian Adsense Publisher Discussion. Terlihat memang beliau benar-benar maniak menulis. Bisa dilihat sendiri dari website-website yang dimiliknya. Dan Ngeblogo cuma jadi anggota yang sukanya silent reader saja. Maklum, mau ikut-ikutan komentar banyak tidak pahamnya dengan dunia blogging. Jadi banyak minder alias tidak PD.
Lah, kok malah jadi bahas pak Anton Lovelybogor? Kalau gini kan mending buat artikel sendiri. Mereview websitenya. Bisa jadi bahan tulisan. Lumayan kan daripada nyari bahan-bahan nulis tidak nemu-nemu. Hehehe...
Kalau nulis tentang blog atau website orang lain apa untungnya?
Jangan salah! Ngeblogo nulis tentang websitenya mas Timon Adiyoso, tiap hari ada saja yang baca. Lha beberapa hari yang lalu nulis tentang blognya wong Sleman (medolsapedia) tiap hari ada saja yang baca. Malah tiha harus sudah ratusan yang baca. Heran juga. Apa yang membuat pembacanya penasaran. Tepuk jidat!
Kembali ke atas tadi. Nulis Harga Content Placement Blog Ngeblogo kok nyinggung-nyinggung ceritanya pak Anton? Apa hubungannya?
Jadi gini sobat Ngeblogo atau Ngeblogolover.... (Ciye..ciye..)
Dulu... Duluuu...banget (ya tahun 2018 kayaknya). Atau mungkin 2019an awal. Lupa sih.
Ngeblogo membaca tulisan yang dibuat pak Anton tentang pengalaman menerima Content Placement di atas. Sebagai blogger yang nubi, yang unyu kunyu, sambil baca ceritanya Ngeblogo membatin:
"Wah enak nih kalau dapat Content Placement. Misal sebulan ada saja 5 orang nawarin kerjasama penempatan Content Placement masing-masing seharga 200 ribu. Bisa dapat sejuta tiap bulan nih. Apalagi jika 300 ribu. Bisa melebihi batas pencairan earning Google Adsense tuh".
Kapan nih kira-kira bisa dapat tawaran penempatan iklan Content Placement? Dan berlalu menguap begitu saja.
Hari berganti hari. Minggu berganti minggu. Bulan berganti bulan. Tiba-tiba...
Ketika buka email di gmail ada sms masuk:
Halo kakak, perkenalkan saya ...dari...ingin menawarkan kerjasama penempatan konten placement pada blog (sensor). Karena memang bukan blog ini. Tapi blog satunya. Dan ...bla...bla... Minta ketentuan dan untuk harganya berapa?
Waktu itu masih bingung mau menjawab. Berapa pantasnya ya?
Mikir...mikir...dan terus mikir...eh malah yang teringat pengalaman pak Anton dan pesan beliau:
" Jangan jual murah blogmu!"
Akhirnya Ngeblogo putuskan, harganya 200 ribu dan nanti Ngeblogo kasih bonus untuk dipasang juga pada blog Ngeblogo ini. Wah, berarti yang di blog Ngeblogo ini gratis dong?
Dan jawabannya: Oke, kami pertimbangkan dulu. Dan sampai sekarang tidak ada kabarnya.
Padahal jujur, waktu itu sebenarnya Ngeblogo juga kurang PD. Soalnya si penawar kerjasama katanya dari penyedia jasa Hosting. Kalau content placementnya ditaruh di blog yang Ngeblogo miliki, dikhawatirkan tidak banyak yang baca. Karena secara niche blog tidak sama atau tidak relevan gitu lah. Makanya Ngeblogo coba rayu dengan ditawari bonus pasang di blog Ngeblogo yang ini. Secara niche kan pas untuk kaitannya dengan hosting internet. Tapi... Ya sudahlah. Dah lari dan tak kembali lagi.
Menyesal? Tidak juga. Justru menyesal malah kalau diterima. Kalau diterima kemudian artikelnya nongkrong di popular post sedang sifat pasang iklannya abadi alias selama blog masih aktif kan harganya murah meriah banget.
Maka benar kata pak Anton, "Jangan jual murah blogmu!". Anda boleh setuju dan boleh tidak setuju. Bebas merdeka!
Terus kesimpulannya, berapa haraga content placement pada blog Ngeblogo ini? Atau berapa harga tanam baclink pada blog ini?
Jawabannya waktu itu, gratis!
Sekarang?
Sulit menjawab!
Malah ini dan kemarin, backlinknya, jika ada pengunjung blog yang sumbernya dari blog ini, gratis kan? Wong nulisnya saja tiba-tiba nulis dan nanamin link ke bkog luar. Lha lagi mau saja Ngeblogonya. Lagi ada mood nulis.
Setidaknya mood nulis Ngeblogo tidak bisa ditukar dengan uang! Saat ini.
Entah tidak tahu kalau besok anda nawarin dengan harga yang menggiurkan. Bisa Ngeblogo pertimbangakan. Hahaha...
Happy blogging always saja deh!