Peran sosial media bagi seorang blogger memang cukup besar. Boleh dibilang, ini merupakan salah satu jendela pertama artikel kita dapat diakses orang lain. Sebelum akhirnya SEO bekerja, tentunya. Kalau bisa memegang kendali pada platform sosial media, tidak menutup kemungkinan kunjungan di blog kita akan semakin meningkat.
Ini cukup menarik. Siapa sih yang nggak kepingin blognya laris manis? Semuanya pasti mau, kecuali kalau dia hanya menjadikan blog sebagai diary digital yang orang lain tidak perlu tahu apa isinya.
Sayangnya, semua itu tidak bisa didapatkan secara instan. Jangan dikira ketika kita meletakkan link di sosial media lalu urusan selesai. Kemudian, orang-orang beramai-ramai mengklik tautan yang kita bagikan itu. Tidak semudah itu, Maemunah.
Coba posisikan diri kita sebagai pembaca. Apa sih yang membuat kita mau membaca artikel yang dibagikan di sosial media? Yap, judul yang menarik dan membuat penasaran. Tapi, ini hanya bisa dijangkau kalau postingan kita terbaca. Iya apa iya?
Sosial media yang dulu dan sekarang itu berbeda jauh. Kalau dulu postingan akan tayang berdasarkan kapan kita post, sekarang sudah tidak lagi. Algoritmanya berubah. Dan, kalau mau menguasai masing-masing algoritma dari sosial media ini, tentu akan memakan banyak sekali waktu. Tidak jarang, ini malah bikin pusing sendiri.
It's okay kalau memang sanggup. Tapi, kalau tidak sanggup untuk mempelajari semuanya, dari pada asal posting, coba pilih salah satu platform yang ingin dikuasai. Mau pilih Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, atau bahkan TikTok, bebas.
Ini pula yang saya jadikan alasan untuk tidak mengoptimalkan semua platform sosial media yang saya miliki. Saya hanya mengambil salah satu platform untuk dioptimasi. Dan, pilihan saya jatuh pada Instagram.
Kenapa Memilih Instagram?
Bagi saya dan banyak orang yang memilih untuk mengembangkan platform ini, tentu bukan hanya sekedar suka atau tidak suka saja. Tapi, ada potensi besar yang kami lihat dari Instagram ini. Kita bisa tengok bagaimana gambaran pengguna Instagram di Indonesia ini.
Menurut NapoleonCat, pengguna Instagram di Indonesia per Juni 2020 sejumlah 73 juta orang. Ini adalah angka yang amat fantastis. Sebagai blogger, jumlah ini tentu akan amat sangat menguntungkan. Bayangkan bila 1% saja dari pengguna instagram mengunjungi blog kita, berapa banyak traffic yang akan kita dapatkan? Banyak sekali tentunya.
Lebih dari itu, kita bisa memanfaatkan platform ini untuk membangun personal branding. Kita ingin orang mengenal kita sebagai apa. Dari sini, tidak menutup kemungkinan peluang-peluang lain juga akan datang menghampiri kita. Kerja sama dengan brand tertentu, misalnya. Atau, menjual produk atau jasa sendiri.
Tulisan-tulisan kita di blog pada akhirnya akan mampu dijangkau banyak orang. Banyak orang yang menanti dan menghargai karya kita. Bahkan, ini bisa dijadikan salah satu cara untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Mengenal Algoritma Terbaru Instagram
Semua peluang yang bisa kita dapatkan dari instagram akan dapat kita peroleh kalau akun instagram kita bertumbuh. Mau swipe up, bisa. Mau dapat endorse, bisa. Bahkan, mau jadi pembicara pun bisa.
Lalu, bagaimana caranya agar akun kita bisa mengalami pertumbuhan yang signifikan hingga dilirik oleh pembaca atau brand?
Mari, kita mulai dari hal yang paling dasar, yaitu mengenal algoritma Instagram. Kalau kita sudah mengenal, tentu akan lebih mudah untuk mencari cara menaklukkannya, bukan?
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Instagram yang dulu ternyata berbeda dengan sekarang. Kalau dulu, kita akan melihat postingan orang lain berdasarkan urutan waktu. Postingan paling atas yang akan kita jangkau adalah postingan yang paling baru ditayangkan. Tapi, kini sudah tidak lagi.
Postingan kita hanya akan dijangkau oleh 10% follower kita. Selebihnya, ini tergantung dari respon mereka. Kalau responnya baik, maka instagram akan memberikan kesempatan pada akun kita untuk dijangkau oleh lebih banyak orang lagi. Kalau tidak, postingan kita akan tenggelam begitu saja. Artinya, punya follower banyak tidak bisa menjadi jaminan postingan kita sampai ke audience.
Dulu, Instagram biasa digunakan untuk mengumpulkan portofolio karya kita. Punya foto menarik, post. Abis ngisi seminar, post. Anak kita bisa ini itu, post. Selebihnya, orang akan mudah sekali menjangkau itu semua. Saking mudahnya, sering kali mengganggu juga.
Mungkin karena alasan itu juga, akhirnya Instagram mengubah algoritmanya. Tidak peduli berapa banyak follower yang kita miliki, instagram hanya akan menayangkan berdasarkan apa yang follower kita suka. Bagaimana tahunya suka atau tidak? Ini dilihat dari interaksi mereka. Suka sama akun seperti apa sih? Biasanya reply, like, coment, save, dan share akun seperti apa?
Instagram yang dulunya tempat mengumpulkan portofolio berubah menjadi tempat membangun kehidupan sosial di dalamnya. Artinya, bukan hanya seberapa banyak karya yang mampu kita sajikan, tapi berapa banyak interaksi yang ada di dalamnya. Semakin banyak interaksi yang mampu dihasilkan, maka makin sering juga akun kita direkomendasikan instagram ke akun-akun lain. Instagram kini menuntut kita untuk lebih aware lagi pada konten apa yang akan kita sajikan dan kapan waktu menayangkannya agar jangkauannya bisa lebih luas lagi.
Strategi Pengembangan Akun Instagram
Banyak orang mengira bahwa semakin banyak follower yang dimiliki, maka semakin banyak juga jangkauan yang bisa kita dapatkan. Ini tidak sepenuhnya salah. Meskipun, tidak benar juga.
Kenapa demikian? Iya betul, semakin banyak follower memang bisa memberikan jangkuan besar. Kurang lebih ada 10% follower kita yang mampu melihatnya. Tapi, ini hanya berlaku di 1 jam pertama setelah postingan kita ditayangkan. Apakah postingan kita akan dijangkau lebih banyak orang atau tidak, ini tergantung dari konten yang kita sajikan. Apakah dia mampu menarik interaksi pengguna lain atau tidak. Artinya, basis follower yang besar, bisa jadi memiliki jangkauan yang lebih kecil dibanding akun dengan follower kecil. Ini bisa terjadi bila konten yang disajikan tidak menarik bagi audiences.
Jadi, apa langkah yang harus saya lakukan. Ada beberapa strategi pengembangan instagram yang sudah saya jalani sejak awal September lalu. Apa saja itu?
1. Menentukan niche dan target pembaca
Memang, menentukan niche dan target pembaca itu adalah hal yang tidak mudah. Ini bahkan seperti sebuah pencarian jati diri. Tapi, percayalah. Setelah kita memilih niche, apalagi yang lebih spesifik, ini akan memudahkan langkah kita selanjutnya.
Niche bukan hanya sekedar tema besar yang akan kita pilih. Niche juga mampu memudahkan kita untuk branding diri. Kita ingin dikenal sebagai siapa. Itu pula tujuan memiliki niche. Dari sini, siapa target pembaca kita, konten apa saja yang akan disajikan, mau belajar apa untuk memperdalam konten, ini semuanya akan jauh lebih mudah.
Sama seperti orang lain, saya juga butuh waktu hingga bisa menentukan niche apa yang saya pilih. Setelah bertapa sekian purnama, saya pun memilih untuk menggunakan niche parenting. Baik di blog, maupun Instagram saya. Target pembaca yang saya pilih adalah ibu maupun calon ibu dengan range usia 25-34 tahun.
2. Membuat konten yang menarik
Content is the key. Ada dua tipe konten yang biasanya akan mendatangkan banyak interaksi. Pertama, konten yang menghibur. Kedua, konten edukasi.
Konten hiburan ini bisa dalam bentuk sajian visual. Konten-konten photography, kecantikan, musik, atau meme lucu, misalnya. Saya pribadi kurang bisa membuat konten semacam ini. Jadi, saya pilih tipe konten edukasi.
Sejak awal September, saya secara rutin membuat konten edukasi seputar parenting di akun instagram saya. Ini cukup mendatangkan banyak sekali interaksi bahkan follower baru secara organik. Tidak hanya itu, konten-konten yang saya buat juga banyak direpost maupun share oleh akun lain. Jangkauan yang dihasilkan oleh konten tersebut, bahkan ada yang melebihi follower yang saya miliki.
Apa imbasnya ke blog saya? Website click dari instagram juga naik. Meski tidak banyak. Mungkin, kalau follower saya sudah tembus angka 10k, website click ini bisa lebih banyak dari ini.
3. Riset hashtag
Konten yang saya buat bisa menjangkau banyak orang tidak lain dan bukan karena hashtag yang saya sematkan di setiap postingan. Hashtag yang ada tentu bukan sembarang hashtag. Saya memilih hashtag yang relevan dengan konten saya. Selain itu, saya pilih volume yang tidak terlalu besar.
Kenapa demikian? Ini agar konten saya bisa mendominasi hashtag tersebut. Jadi, kemungkinan orang menjangkau postingan saya pun semakin besar.
Berapa jumlah hashtag yang biasa saya pakai? Ini tidak tentu. Untuk konten carousel, biasanya saya menyiapkan sedikitnya 10 kelompok hashtag. Dalam setiap postingan, hashtag yang saya gunakan juga berbeda.
4. Bangun interaksi
Interaksi adalah cara yang bisa kita gunakan untuk memperluas jangkauan konten kita. Poin utamanya, pastikan konten yang kita sajikan memiliki banyak interaksi di 1 jam pertama setelah tayang. Bagaimana caranya? Saya biasanya bergabung ke dalam support group untuk meningkatkan interaksi. Selanjutnya, respon tiap interaksi yang masuk. Kalau ada komentar, DM, atau respon dari story, sebisa mungkin saya balas.
5. Penjadwalan
Ini rahasia saya yang lain untuk bisa konsisten posting di Instagram. Mungkin banyak yang bertanya-tanya bagaimana caranya saya bisa membuat konten dan menayangkannya di prime time? Sementara itu, saya masih punya bayi yang begitu bergantung pada saya. Nah, ini dia jawabannya.
Saya biasa menggunakan Creator Studio untuk menjadwalkan konten apa yang akan tayang di akun Instagram saya. Waktu tayang, biasanya saya sesuaikan dengan jam kerja support group. Tentu saja, ini untuk mengoptimasi hashtag yang sudah saya pilih.
Lalu, kapan saya membuat konten-konten di instagram? Tentu saja menunggu Ghazy tidur. Setelah dia tidur, baru semua konten bisa saya eksekusi.
6. Pastikan jaringan internet memadai
Ini sih bagian yang tidak bisa ditawar lagi. Tanpa ada internet, artikel di blog tidak akan bisa tayang. Tanpa internet, artikel kita juga tidak akan bisa disebarkan melalui instagram atau platform sosial media yang lain. Tanpa internet juga, kita tidak bisa riset konten, membuat desain konten, hingga melakukan optimasi. Ya, kita butuh internet untuk lakukan semua strategi yang saya tuliskan di atas.
Sejak pandemi, aktivitas semua orang memang lebih banyak di rumah. Penggunaan internet juga semakin meningkat. Karena alasan inilah, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk pasang wi-fi di rumah. Kami kira masalah akan selesai sampai di situ. Ternyata, tidak.
Wi-fi amat sangat bergantung dengan listrik. Selain itu, dia juga tidak bisa dibawa ke mana-mana. Jadi, kalau mati lampu atau harus keluar rumah. Bye internet.
Alhamdulillah, kini ada IM3 ooridoo yang bisa dijadikan solusi masalah tersebut. Sekarang kita bisa semakin puas untuk #TerusTerusan akses aplikasi menggunakan Freedom U. Di dalamnya sudah ada aplikasi-aplikasi tambahan baru, seperti Netflix, Snapchat, Zoom, Webex, Microsotf Teams, Skype, dan Google Classroom. Selain ittu, kita masih bisa mengkases apkasi favorit lainnya, seperti YouTube, Instagram, TikTok, Facebook, Spotify, Joox, WhatsApp, dan Line.
Mau riset konten? Bisa. Mau meeting dengan klien? Bisa. Mau update konten di Instagram? Bisa. Atau mau sekedar scrolling Instagram aja? Bisa banget.
Selain itu, kita juga tidak perlh khawatir lagi dengan pemakaian kuota aplikasi karena menggunakan kuota utama untuk tetap melanjutkan akses kuota aplikasi. Jadi makin non-stop internetan karena pulssa kita akan tetap aman dengan PULSA SAFE. Enaknya lagi, kuota bisa dipakak di mana saja.
Jangan Lupa untuk Menjadi Manusia
Saya memang cukup serius untuk mendalami instagram ini. Itu sebabnya, saya banyak belajar mengenai optimasi instagram. Alhamdulillah, bulan September lalu Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis bekerja sama sengan IM3 ooridoo untuk menggelar rangkaian webinar. Totalnya, ada 25 webinar yang mereka selenggarakan dengan tema "Mengoptimalkan Peluang Dunia Blog". Salah satu materi yang disampaikan adalah tentang Optimasi Intagram untuk Mendukung Dunia Blog.
Materi tersebut disampaikan oleh ibu muda yang begitu energik, yaitu Mbak Pungky Prayitno. Satu jam materi bersama beliau begitu menyenangkan. Penyampaiannya juga sederhana dan mudah untuk dimengerti. Bahasa-bahasa teknis instagram yang tidak jarang bikin pusing, bisa beliau ramu dengan sederhana.
Satu hal yang beliau sampaikam dalam webinar tersebut yang amat mengena di hati saya.
"Jadilah manusia."
Adakalanya, kita perlu mengenyampingkan segala hal yang berhubungan dengan algoritma Instagram. Adakalanya, kita juga perlu mengabaikan segala strategi optimasi Instagram. Kemudian, cukup menjadi manusia seutuhnya.
Waktu kita tidak hanya digunakan untuk bermain Instagram. Kita juga punya kehidupan lain. Ada anak dan pasangan yang butuh diperhatikan. Ada rumah yang butuh sentuhan kita. Jangan sampai kesibukan kita di dunia maya membuat kita lupa akan apa yang ada di depan mata kita.
Ini cukup menyentil bagi saya. Sejak menjalankan strategi yang saya tulis di atas, saya memang jadi sering kurang tidur. Saya akan marah kalau ketiduran dan tidak dibangunkan oleh suami. Padahal, maksud beliau baik.
"Semalam kan Adek tidurnya cuma bentar."
Saya tidak bilang bahwa saya tidak bahagia menjalani itu semua. Saya senang menjalani semuanya. Saking senangnya, begadang hampir tiap malam pun tidak terasa lelah. Tapi, kalau itu diteruskan, rasanya saya akan berubah menjadi robot. Karena alasan ini pula, saya ubah lagi strategi supaya tetap bisa selow menjalankan semua ini. Intinya, waktu saya bersama keluarga, menjalankan amanah sebagai istri dan ibu, serta istirahat saya tidak lagi terganggu.
Kesimpulan
Well, kita sudah sampai ke kesimpulan. Intinya sih, Instagram bagi blogger itu adalah salah satu jendela yang bisa membuka peluang-peluang baru. Mau mendatangkan kunjungan bisa, mau branding diri bisa, apalagi untuk menunjukkan karya yang sudah kita hasilkan. Semuanya bisa. Hanya saja, itu semua butuh proses dan kegigihan untuk mewujudkannya. Kalau kita mau usaha dan tidak berhenti berjuang, apa yang kita impikan pasti bisa terwujud.
Mau punya banyak follower? Bisa. Mau blog ramai kunjungan? Bisa. Mau punya pembaca setia? Bisa juga.
Semangat!
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog IM3 Ooredoo X IIDN Mengoptimalkan Peluang Dunia Blogging