-->

Minggu, 04 Agustus 2019

Mati Lampu atau Mati Listrik? Yang Benar adalah ... - by bang novan

Ngeblogo - Mati Lampu atau Mati Listrik? Yang Benar adalah ... Jagat Twitter pekan ini digoncang tagar #matilampu dan #matilistrik. Liburan akhir pekan (yang libur sih) bukannya cuitan happy-happy pengguna twitter area Jakarta dan sekitarnya, tapi malah muncul kicauan-kicauan bentuk kekecewaan. Sebabnya adalah mati lampu atau mati listrik.

Pengguna Twitter Melissa Tedjakusuma mentweet dengan cuitan:
Melissa Tedjakusuma@melissa_at
Huhuhu. Sinyal Telkomsel, XL, Indosat Terganggu karena Mati Listrik Massal 
Terus, sebenarnya mati lampu atau mati listrik jika dikaji dari kalimatnya? Dari segi ungkapan sih sebenarnya yang benar ya mati listrik. Kalau listrik mati, otomatis lampu yang menggunakan tenaga listrik ya mati. Tapi kalau mati lampu, belum tentu listriknya mati. Bisa jadi karena lampunya yang putus, error, atau rusak. Namun, sudah jamak diketahui, ada beberapa ungkapan yang salah kaprah tapi sudah jadi bahasa yang diterima. Diterima dalam artian orang yang diajak bicara dengan ungkapan, kalimat, atau pertanyaan tersebut tahu, paham tanpa timbul pertanyaan lagi untuk minta kejelasan. Seperti ketika kita ditanya orang, "Lagi ngapain?". Terus dijawab: " Lagi masak nasi". Orang akan paham apa maksudnya. Padahal sebenarnya yang dilakukan adalah sedang memasak beras, berasnya yang dimasak (baik tradisional atau modern) matang jadi nasi. Atau contoh lain orang Jawa ditanya "Lagi apa?". Jawabnya: "Lagi nggodog wedang". Padalah yang digodog itu air. Air matang dibuat minuman jadi wedang. (Lagi nggodog wedang artinya: lagi masak minuman). Tapi ya itu. Karena sudah salah kaprah, salah tapi sudah terbiasa banyak dipakai dan bisa dipahami, ya sudah. Mau dengan ungkapan mati lampu atau mati listrik, tak usah diperdebatkan. Maksudanya sama. Sama-sama bermakna listrik mati atau listrik padam.
Trending topik Tweeter tagar #matilampu dan #matilistrik

Namun yang menarik dari cuitan para pengguna twitter di Indonesia yang mengusung tagar #matilampu dan #matilistrik adalah ketika tweet-tweet mereka dihubungkan dengan sinyal (signal). Rupanya ketika tidak ada sinyal handphone membuat lebih memberontak daripada ketika listriknya mati. Listrik mati, batere habis, baru akan berteriak-teriak. Tapi ketika batere penuh (apalagi jika punya cadangan powerbank yang banyak) sinyal lancar tak akan pada berontak. Diam asyik dengan HPnya. Apalgi jika kepentingan bisnisnya lancar karena fasilitas sinyal bagus.

Pengguna twitter dengan nama akun Amon@Amon79514544 membalas tweetan pln_123 (Replying to@pln_123) dengan mengatakan:
Maaf min kalo soal listrik saya tidak begitu penting karena ada genset, cuma ini sinyal didaerah bekasi timur sampe sos gitu, ini saya bela�in ke rumah temen di Purwakarta cuma buat nyari jaringan, karena ada bisnis yang belum terselesaikan, kira-kira berapa lama lagi nyalanya?
Pengguna lain membuat tweetan pada akunnya dengan mengatakan:

Megangin hp percuma gaada sinyal sama sekali, terpaksa jadi manusia purba lagi ini megangin batu. 
Demikian cuitan akun Ardiansyah Sastra@ardsastra_ sambil mengakhiri tweetnya dengan tagar #matilampu

Sedangkan yang paket komplit tentunya adalah cuitan atau tweet yang menggabungkan antara #matilampu atau #matilistrik dan hilangny sinyal adalah dua keadaan yang berhubungan erat. Berikut ini diantara cuitan-cuitan mereka:

ryan@ryanalamandha
Pas #matilampu gini, bahkan sinyal #telkomsel pun ikut angot2an Malah ampe cuma dpt 1 batang njirr


ny.@kadangrumit

Ketika mati lampu, sendirian di rumah, baterai habis, nyuruh orang rumah cepet pulang tapi ga ada sinyal

Apalgi yang kipasnya mati, AC mati, Tv mati, Sinyal tidak ada, lampu mati, pacar pun tidak punya. Duh, jones! Tapi ndak papa, mending ya halalin aja. Kalau mati lampu atau mati listrik punya pacar terus berduaan di kamar kan malah bisa menghantarkan kepada setruman-setruman yang berbahaya
Batagor_unyukunyuk@muktisalyaa

Human today : nolep kipas inda nyalo ac inda nyalo tv inda nyalo sinyal inda ado pacar pun inda ado #matilampu
Mbak Mawar pun ikut ngeteweet:
sebut nama Q mawar@rasyidahjasmin3
tol macet.... lampu merah sudah tah beraturan... sinyal ente... hp low... pombensin tutup..... detik2 jd manusia purba ?? #matilampu

Dan...ada yang ngeri lagi tweetnya. Mbayangin jadi ikut sesek nafas.
din@taroavocado
Gila sih terjebak di MRT karna padam listrik, lagi di jalur bawah tanah, pengap ga ada sinyal dan pas lg rame2nya. Untung deket ke stasiun bni jd lewat jalur evakuasi.

Tak ketinggalan ojek online Gojek pun ikut-ikutan menghimbau para Gojekers untuk bersabar.
Gojek Indonesia@gojekindonesia: "Untuk semua Gojekers yang terkena dampak gangguan listrik dan sinyal, harap bersabar & semoga selalu dalam keadaan aman."
Dari tweetan-tweetan yang menghubungkan antara mati lampu atau mati listrik dengan sinyal saty paket yang hilang satu ikut hilang lainnya menunjukkan keduanya mempuanyai ikatan yang kuat. Ini seperti yang diungkapkan oleh Syifarman. Lewat akunnya syifarman@callmecipp, Syifarman membuat quote yang romantis antara listrik dan sinyal:
Ternyata listrik sm sinyal menjalin persahabatan yg solid,satu mati mati semua,satu nyala nyala semua. Wajib di contoh ini!
Hal menarik juga diungkapkan pengguna Twitter atas nama Dikta Ferro. Banyak diantara kita, ketika berkumpul dengan anggota keluarga masing-masing sibuk dengan HPnya. Yang jauh seolah jadi dekat lewat komunikasi atau chat dengan HP, sedangkan yang ada di samping, di dekat malah seperti jauh keberadaanya. Saling diam sibuk pencat-pencet sini, mengabaikan obrolan yang bisa mempererat dan menghangatkan suasana kekeluargaan. Pantas saja di Dikta membuat tweetan:
Dikta Ferro@diktaferroo
yg mati lampu battery hp habis gk ada sinyal gatau mau ngapain, sok atuh bincang bincang santai dg keluarga atau temen dll. kapan lagikan ada moment kek gini yg biasanya acuh tak acuh karena hp, sibuk sendiri plis jgn apatis #matilampu

Dan jujur saja, ini yang paling tidak pantas. Bukannya ikut cari solusi tapi malah berkicau yang jika viral tentu bikin gaduh saja. Seolah tidak bisa move on karena Ahok kalah di pilgub DKI pada pilkada yang lalu, akhirnya seperti frustasi. Padahal jika Ahok yang menang juga tidak bakalan muncul cuitan seperti ini. Apalagi jika tahu kalau Jokowi dulu pernah ngomong akan konsentrasi membenahi Jakarta dan tidak mau jadi presiden. Tapi akhirnya nyapres dengan bekal branding "blusukan" yang mengantarkannya sukses jadi presiden dengan keyakinan kalau dirinya jadi presiden masalah Jakarta akan lebih mudah diselesaikan, dan rupanya... Uangel. Sulit dan tak semudah omongan dan janji-janji manis ketika kampanye.

IG:SahabatJokowiMa'rufAmin#JokowiLagi
Panas terik, KRL tidak bergerak, sinyal susah, polusi.. Kenapa Jakarta kena azab begini yah? Saatnya pindah Ibukota!!
Memang, kalau semua dikaitkan dengan politik, yang ada hanya nyinyir dan nyinyir. Yang pro Jokowi, akan selalu nyinyir terhadap pembangunan-pembangunan atau hasil karya yang sudah disumbangkan oleh lawan-lawan pokitiknya. Begitupun sebaliknya, yang anti Jokowi akan mencela dan nyinyir dengan apa yang sudah dilakukan oleh Jokowi. Di sini seolah jadi benar kesimpulan: "Politik itu kejam!".

Wah, ending yang tidak mengenakkan ya? Hehehe...

Mau pro mana saja, yang jelas 17 Agustus 2019 adalah Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74. Jadi.... MERDEKA!!!