-->

Jumat, 26 Juli 2019

Indonesia Dijajah China: Dijajah Kok Menikmati! - by bang novan

Ngeblogo - Indonesia Dijajah China: Dijajah Kok Menikmati! Sobat Ngeblogo, diantara quotes atau kalimat/ucapan yang menarik banyak ditemukan di internet adalah ucapan dari Presiden Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno. Bahkan di media-media sosial sering ditemukan photo atau gambar presiden yang akrab dipanggil Bung Karno dengan disertai kata atau ucapan yang disandarkan padanya. Nah, hari ini trending topik di Twitter diantaranya cuitan yang bertagar #IndonesiaDijajahChina dan beberapa diantaranya sambil membagikan gambar Bung Karno yang disertai quote yang dinisbatkan pada presiden era orde lama tersebut yang berbunyi:

�Kenapa pengusaha China saya batasi, karena saya tidak ingin kalian jadi babu di rumah sendiri. Ini tanah air kita yang kita perjuangkan dengan darah. Kalianlah tuan sesungguhnya.�
Ngeblogo sendiri tidak tahu, itu benar-benar ucapan Bung Karno atau bukan alias ucapan yang dibuat orang lain terus disandarkan pada Bung Karno. Jika bukan ucapan Bung Karno, terus orang yang mengatakannya mempertegas bahwa itu ucapan Bung Karno, berarti telah sengaja berdusta alias membuat fitnah pada Bung Karno.

Benar tidaknya itu ucapan Bung Karno atau bukan, di sini Ngeblogo tidak akan membahas jalur periwayatannya. Siapa yang meriwayatkan, dari siapa saja sumbernya, orangnya kredibel dan dapat dipercaya alias adil atau tidak, bukan itu yang akan diulas di sini.

Ulasan ringan dengan judul Indonesia Dijajah China: Dijajah Kok Menikmati! sebenarnya berangkat dari topik yang sedang trending di Twitter hari ini. Hari ini, ketika tulisan ini sedang dibuat, tagar #IndonesiaDijajahChina di Twitter sudah mencapai 9 ribu lebih cuitan. 

Apa iya Indonesai dijajah China?

Kalau pribadi Ngeblogo ditanya seperti itu, Ngeblogo akan menjawab: Iya! Indonesia memang dijajah China. Bahkan tidak cuma China. Amerika, Jepang, Korea, dan lain-lainnya pun ikut menjajah. Cuma halus saja cara mereka menjajah. Jadi kita tidak merasakannya.

Jika kita baca-baca berita, pertumbuhan ekonomi negara kita jika dibandingkan negara tetangga dekat seperti negara-kota Singapura saja yang wilayahnya 700an kilometer persegi tentu kalah. Bila dibandingkan dengan Singapura tentu pendapatan per kapita Indonesia jauh lebih rendah. 

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, PDB Indonesia tinggi kalau dibandingkan Singapura. Tapi dibagi per kapita jadi kecil banget. Singapura itu pendapatan per kapitanya USD 70.000, salah satu tertinggi di dunia. Kalau kita ngomong pendapatan per kapita, Indonesia kalah jauh. Tapi tantangan Indonesia jauh lebih besar. Meski demikian, Sri menilai kondisi ekonomi Indonesia di tengah gejolak ekonomi dunia saat ini, menunjukkan kinerja yang cukup baik. Sebab, pertumbuhan ekonomi tetap terjadi di sekitar 5% dan inflasi yang terjaga di 3,13%. Pertumbuhan ekonomi di G20, Indonesia berada di urutan ketiga. Karena negara-negara lainnya banyak yang pertumbuhannya ekonominya kontraksi. Negara lain bahkan inflasinya tinggi-tinggi.

Indonesia dulu kita kenal alamnya yang subur makmur dengan ungkapan "Gemah ripah loh jinawi, toto tentrem karto raharjo�

Gemah ripah loh jinawi berarti kekayaan alam yang berlimpah, sedangkan  toto tentrem karto raharjo yang berarti keadaan yang tenteram. 

Namun semboyan di atas sepertinya tidak lagi berlaku di negeri kita tercinta ini. Koes ploes yang pernah bilang pada lagu Kolam Susu-nya: 
"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman, kail dan jala cukup menghidupimu, ikan dan udang datang menghampiri dirimu. 
Namun keadaan tersebut berbeda 180 derajat dengan kehidupan banyak lapisan bawah masyarakat indonesia sekarang. Jangankan kail jala atau ikan udang datang menghampiri, untuk mendapatkan mereka-mereka ini (kail, jala, udang, ikan) harus cari uang di negara lain, diantaranya China, khususnya Hongkong yang kemarin baru terjadi keksiruhan atau Taiwan yang sampai sekarang seolah-olah tak mau dilepaskan oleh China.

Sekarang negara-negara maju untuk menjajah negara lain tidak perlu dengan konfrontasi senjata militer. Cukup dengan ekspansi ekonomi. Kelihatannya bisnis dan menguntungkan, tapi menjajah sebenarnya. Tentu menjajahnya dalam tanda kutip. Karena sekarang sifatnya adalah persaingan. Berani hidup ya berani bersaing. Tak berani bersaing, ya ndak usah hidup. Jangan hidup segan, mati pun tak mau!

Untuk bersaing tentunya diperlukan skill. Keterampilan, keahlian dalam setiap bidang kehidupan harus diasah dan ditingkatkan terus. Jika malas-malasan, ya siap-siap saja cuma jadi budak di negeri sendiri.

Belajar di sekolah cuma berangkat minta uang jajan dan tidur di kelas. Kuliah cuma main-main dan buat tongkrongan biar gaul saja, bagaimana akan punya skill yang mumpuni. Bagaimana akan siap bersaing dengan orang-orang asing yang lebih giat, disiplin, dan ulet? 

Sebenarnya banyak permasalah pada SDM negeri kita sendiri. Meskipun pemegang kekuasan tentunya juga penting sekali pengaruhnya dalam urusan kebijakan. Namanya juga kebijakan, jika tidak bijak, maka akan menyengsarakan rakyatnya. 

Dan yang terpenting, jangan kebanyakan menjadi penikmat hasil teknologi. Jangan cuma jadi penikimat game saja. Coba belajar, jadi pengembang teknologi. Jadi pembuat aplikasi. Jadi pembuat game-game yang viral. Jangan cuma sebagai penikmat terus nyinyir saja. Khusus game, ingat:
Ketika Anda sibuk bermain game dan habis waktunya untuk hidup dengan game terus, sebenarnya anda sedang dijajah oleh game tersebut. Tinggal cari info, game buatan mana yang anda mainkan. Jangan-jangan, Anda sedang dijajah oleh bangsa Anda sendiri!
Kecuali jika hidup anda memang dipenuhi alias tercukupi dari bermain game, ya silahkan. Rejeki anda mungkin memang lewat situ.

Dan ungkapan dengan game ini sekedar contoh saja. Makna luasnya, jangan-jangan kita tidak merasa, barang-barang yang ada di sekitar kita, justru sebenarnya yang menjajah diri kita. Dari mana barangnya? Buatan mana? Maka pandai-pandai saja memanfaatkannya. Jangan merasa dijajah, tapi Anda menikmatinya! Ironis dan miris tentunya!

Ah, ngelantur tak tahu kemana....